Kamis, 29 September 2016

Jaringan Pipa Gas Bumi PGN Capai 7.000 Km



PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) semakin agresif menambah infrastruktur pipa gas bumi nasional. Saat ini, total panjang pipa yang dimiliki dan dioperasikan PGN telah mencapai lebih dari 7.000 kilometer (km). Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menyebutkan, pada akhir 2014 total panjang pipa PGN baru mencapai 6.161 km.? “Sampai saat ini total panjang pipa yang kami bangun dan operasikan mencapai 7.026 km,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews di Jakarta, Rabu (6/4/2016). Heri mengungkapkan, dengan panjang pipa transmisi dan distribusi gas bumi tersebut, PGN mengoperasikan lebih dari 76% pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia.
PGN mengargetkan mulai tahun ini hingga 2019 akan menambah infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih 1.680 km. Proyek pipa tersebut di berbagai daerah, di antaranya proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya. “Tambahan pipa gas bumi lebih dari 1.680 km tersebut dibangun dengan investasi PGN sendiri tanpa mengandalkan APBN,” imbuh dia.
Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN Irwan Andri Atmanto menambahkan, dengan pipa gas bumi yang telah dibangun tersebut, PGN dapat menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan tersebut, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp. 88,03 triliun per tahun. “PGN akan terus membangun infrastruktur gas bumi, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi nasional,” kata Irwan.
Menurutnya, dari pipa gas sepanjang lebih dari 7.000 km ini, PGN memasok gas bumi yang hemat dan ramah lingkungan ke lebih dari 107.690 rumah tangga, 1.857 usaha kecil, mal, restoran hingga rumah makan, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik. Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. “Kami berharap dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam setiap pembangunan infrasturktur pipa PGN, seperti alokasi gas bumi, kemudahan perizinan di pusat dan di daerah serta tentunya dukungan dari masyarakat sehingga pengembangan infrastruktur gas bumi bisa berjalan dengan baik,” tutup dia.

“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar