Senin, 22 Mei 2017

Bertahan Hidup Seminggu dengan Isi Dompet Tinggal 70 Ribu, Caranya ?



Meski kantong sudah kembang kempis, dan gaji bulan depan belum bisa diharapkan, kamu bisa mengakalinya supaya pengeluaranmu kurang dari Rp 70.000 per minggu! Mau tahu caranya? Yuk!

1. Sarapan tidak harus ke warteg. Asupan sereal atau minuman energi sudah cukup, yang penting tubuhmu bisa bekerja

Meski pailit, sarapan harus tetap terjaga. Karena untuk bekerja seharian kamu butuh energi agar otak dan tubuhmu bisa bekerja dengan maksimal. Kamu bisa sarapan dengan sereal atau minuman berenergi. Yang terpenting ada asupan gizi masuk ke dalam tubuh, sehingga kamu fit dan siap mengarungi hari yang keras ini.

2. Mulai sekarang, biasakan diri jadi vegetarian. Sehat dan hemat!

Kamu harus menabahkan diri mengganti lauk daging dengan sayur dan kerupuk. Masak nasi sendiri, dan bila memungkinkan, beli sayur dan lauk yang bisa dua kali makan untuk makan siang dan makan malam sekaligus.

3. Kubur keinginanmu untuk makan enak di restoran. Sebagai gantinya, beli mie instan berbagai rasa. Lumayanlah, meski cuma rasa-rasa doang

Meski dompet sedang sekarat, terkadang keinginan untuk makan enak tidak tertahankan. Soto lamongan, rendang, bakso, gulai ayam, terasa menggoda visual dan membuatmu lapar seketika. Jika ini terjadi, segeralah ke supermarket terdekat dan beli beberapa mie instan dengan rasa sesuai yang kamu inginkan. Kubur jauh-jauh keinginanmu untuk makan di restoran, setidaknya sampai gajian datang. Untuk sekarang, kamu harus cukup puas dengan rasa-rasa yang ada di mie instan. Oh ya, meski menghemat, jangan lupakan kesehatan.

4. Saat harus ke kantor atau ke kampus, usahakan cari tebengan. Gampang kok, sekarang kan banyak layanan nebeng yang bisa kamu gunakan

Kalau biasanya kamu naik motor sendiri, atau naik angkutan umum dengan biaya yang lumayan, mulai hari ini harus lebih sering bersosialisai dengan teman atau tetangga. Siapa tahu ada teman atau tetanggamu yang tempat kerjanya searah denganmu, sehingga kamu bisa nebeng.

5. Lupakan dulu kebiasaanmu laundry baju. Sementara ini, cuci pakaianmu sendiri dengan modal Rp 500 saja

Jangan terlalu memanjakan diri dengan memasrahkan semua bajumu ke tukang penatu alias jasa laundry. Untuk sementara waktu, kamu harus belajar mencuci bajumu sendiri. Untuk sekali laundry, kamu mungkin bisa menghabiskan uang 10-15 ribu. Sementara mencuci sendiri, kamu hanya modal detergen sachetan yang murah meriah. Usahakan memilih detergen yang sudah plus pewangi, sehingga kamu tidak perlu membeli pelembut dan pewangi lagi.

6. Pulsa habis? Aih tenang, sering-sering aja nebeng ke kosan atau rumah teman yang punya free wifi

Tidak bisa disangkal, pulsa menjadi salah satu kebutuhan wajibmu. Di era digital, segala komunikasi mulai dari antar teman sampai lingkup pekerjaan semuanya dilakukan via internet. Pulsa habis memang serasa kiamat. Apalagi kalau uang sedang sekarat. Tapi tenang. Solusinya, kamu harus sering-sering main ke tempat temanmu yang free wifi.

7. Pilih perkakas mandi paling mini. Sabun batangan, sampo sachetan, dan odol mini itu tidak akan habis kamu pakai satu bulan

Perkakas mandi sebenarnya bukan termasuk kebutuhan mingguan. Artinya, biasanya kamu membelinya di awal bulan. Dengan membeli perkakas mandi dengan ukuran paling mini pun, kamu bisa memanfaatkannya selama sebulan. Sabun batangan dan odol tentunya masih cukup kalau hanya dipakai sebulan. Sementara samponya, cukup pakai yang sachetan.

8. Usahakan untuk meng-copy film dari teman-temanmu. Supaya kamu tetap punya hiburan tanpa harus keluar uang

Karena lelah dan penat setelah bekerja terkadang menyiksa, kamu tentu butuh hiburan juga. Hari gini memaksakan diri nonton bioskop atau nongkrong di kafe bersama teman? Itu namanya cari mati. Pikirkan bagaimana kamu hidup esok hari. Solusinya, kamu bisa menonton film gratis dengan cara meng-copy film dari teman-temanmu. Tonton di kamar kosanmu. Kamu akan tetap terhibur, dan tentu saja gratis. Bebas biaya tiket ataupun beli camilan ini itu.
Nah, bisa kan kurang dari 70 ribu seminggu! Untuk berhemat memang perlu trik trik khusus. Tapi yang lebih penting tentunya pengendalian diri tingkat tinggi. Ingat selalu kata pepatah Bahasa Indonesia: Berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang kemudian. Sekarang hidup sekadarnya dulu, yang penting kamu tidak berhutang. 

 

“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs jadimandiri.org

8 Kebiasaan yang Membuatmu Susah Kaya.






Jadi kaya, siapa yang gak mau. Kamu bebas ingin liburan ke mana saja, tanpa harus puasa mutih selama berhari-hari demi terkumpulnya uang untuk bekal liburan. Kamu juga bebas membeli apapun yang kamu inginkan. Kamu juga bisa membahagiakan orang tuamu, dengan memenuhi segala kebutuhan dan keinginan mereka. Dan tentu saja, kamu nggak harus galau setengah mati menunggu-nunggu tanggal gajian tiba.
Bagaimana mau kaya, kalau kamu selalu kelabakan membayari tagihan bulanan? Ah, jangan dulu menyalahkan keadaan. Kalau kamu sering melakukan kebiasaan-kebiasaan ini, pantas saja kalau kamu nggak kaya-kaya.

1. Kamu selalu merasa bahwa menjadi kaya itu hal yang buruk. Padahal asal benar dan jujur, ya nggak masalah kan?

Persepsimu ini mungkin muncul dari banyaknya berita-berita mengecewakan di layar kaca. Si A korupsi milyaran, si B terbukti kena kasus suap, si C nabrak orang karena naik mobil mewah sambil mabuk-mabukan. Karena putus asa, kamu lantas mengambil kesimpulan bahwa hal-hal buruk di dunia ini selalu berkaitan dengan uang dan kekayaan. Karena itu, kamu pun mulai skeptis, dan menganggap semua yang kaya pasti bukan orang yang baik. Karena itu, kamu nggak mau jadi orang kaya. Padahal, bila kekayaan yang didapatkan dengan cara yang benar, dan digunakan dengan cara yang benar juga, nggak masalah kan? Toh, kekayaan juga rezeki dari Tuhan.

2. Ambisius seringnya dianggap negatif. Tapi hei, memang butuh ambisi tinggi untuk menaklukkan hidup yang berat ini

Hidup ini berat, dan segala sesuatu nggak mungkin ada begitu saja. Karena itu, ambisi yang tinggi diperlukan kalau kamu memang ingin kaya. Kebiasaanmu lempeng-lempeng saja, juga hanya akan memberimu kesuksesan yang sama lempengnya. Sisi ambisius seseorang terkadang memang terlihat melelahkan. Sibuk mengejar cita-cita sampai rela menempuh segala cara. Tapi terlepas dari dampak negatifnya, ambisi memang diperlukan untuk menaklukkan dunia. Cita-cita yang segemilang permata, nggak akan jadi apa-apa kalau kamu nggak punya ambisi untuk meraihnya

3. Awalnya jalan-jalan ke supermarket hanya karena iseng saja. Ujung-ujungnya kamu pasti membeli hal-hal yang nggak kamu butuhkan


Bosan karena nggak ada kerjaan, main ke mall. Nggak ada yang ngajak jalan pas malam mingguan, main ke mall. Secara teori, mall atau supermarket adalah tempat yang menyediakan berbagai barang kebutuhanmu. Seharusnya, kamu ke sana ketika kamu membutuhkan sesuatu. Tapi apakah selama ini kamu sering ke supermarket tanpa alasan selain lihat-lihat aja dulu, kali aja nanti ada yang bisa dibeli ? Daripada begitu, lebih baik uangmu ditabung bukan?

4. Kebiasaanmu hidup besar pasak daripada tiang itu berbahaya, sampai tua juga tidak akan membuatmu kaya

Berapa besar uang yang kamu keluarkan dalam sebulan seharusnya jauh lebih kecil daripada uang yang kamu dapatkan dalam sebulan itu. Bila terbalik, itu namanya besar pasak daripada tiang. Kebiasaan ini bisa terjadi karena banyak hal. Bisa jadi karena kamu banyak bergaul dengan orang yang standar hidupnya tinggi, sehingga mau tidak kamu juga harus meninggikan standarmu. Padahal pendapatan yang kamu punya tidak sebesar itu. Kalau diteruskan, sampai kapan pun kamu tidak akan pernah kaya. Yang ada kamu justru kelimpungan tambal sulam.

5. Awalnya ngutang karena kepepet, lama-lama nggak sedang kepepet pun kamu ngutang juga

Untuk menjadi kaya, kamu harus jauh-jauh dari kebiasaan menghutang ini. Mungkin awalnya kamu berhutang karena kepepet keadaan. Tapi lama-lama, kamu menggampangkan keadaan. Lebih baik, kamu hidup sedikit kurang sekarang, tapi berjaya di masa depan.

6. Kerja terlalu keras sampai lupa sayangi diri sendiri. Uangmu bisa habis untuk berobat nanti

Bekerja keras, harus. Tapi bekerja terlalu keras, jangan. Bisa-bisa nanti uang yang kamu dapatkan dengan susah payah hanya akan habis untuk biaya pengobatan kalau kamu sampai lupa menjaga kesehatan.

7. Hidupmu seringnya tanpa rencana. Asal masih ada uang untuk makan sebulan, kamu merasa hidupmu aman-aman saja

Bila kamu merasa hidupmu aman-aman saja karena uangmu cukup untuk makan sebulan, maka jauh-jauhlah dari mimpi untuk menjadi kaya. Keuanganmu perlu ditata, jangan sampai pengeluaranmu dibiarkan mengalir begitu saja tanpa budgeting yang jelas, dengan alasan yang penting masih bisa makan. Kamu harus punya rencana yang jelas untuk masa depan. Paksa dirimu untuk menabung dan memikirkan peluang investasi apa yang bisa kamu coba.

8. Melihat barang berdasarkan mereknya. Yang kamu cari bukan lagi guna, melainkan gengsi semata

Tidak bisa dipungkiri, memakai barang-barang bermerek bisa meningkatkan kepercayaan diri. Karena harga yang tinggi dari brand-brand selebriti itu tentu tidak bisa dibeli oleh orang yang sembarangan. Tapi berhubung kamu masih dalam tahap berusaha menjadi kaya, jangan sampai kamu melupakan nilai guna dan menggantinya dengan nilai brand. Asalkan layak dipakai dan sudah mencukupi kebutuhan, tidak masalah kan, meski hanya membeli barang lokal yang mereknya tidak pernah muncul di iklan?
Jadi, kamu sudah tahu kan apa saja yang bisa membuatmu nggak kaya-kaya?

 

“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs jadimandiri.org