Jumat, 20 Mei 2016

PGN Bangun Jaringan Gas (Jargas) di Tarakan, Kalimantan Utara



PGN mendapat tugas dari  pemerintah untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21.000 sambungan rumah di Tarakan, Kalimantan Utara. Direktur PGN, Dilo Seno Widadgo menyatakan bahwa sambungan gas rumah tangga sebanyak 21.000 rumah di Tarakan tersebut, meliputi 7 sektor di 6 kelurahan, yakni Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Pamusian, dan Kelurahan Selumit.

Agar pembangunan jaringan gas rumah tangga berjalan lancar, dukungan dari masyarakat maupun pemerintah daerah sangat dibutuhkan oleh PGN. "Kami mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak terutama masyarakat dan pemerintah daerah sehingga makin banyak masyarakat di Tarakan yang menikmati energi baik gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan," tegas Dilo.

Pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 225 miliar, maka total akan ada sekitar 24.336 rumah tangga di Tarakan menikmati gas bumi. Di Tarakan sebanyak 3.366 rumah tangga yang memanfaatkan energi baik gas bumi dari PGN. Jaringan gas tersebut dibangun Kementerian ESDM pada 2010 dan kemudian pengelolaannya dipercayakan kepada PGN.

Selain di Tarakan, Pemerintah juga menugaskan PGN untuk membangun jaringan gas bumi di Surabaya sebanyak 24.000 sambungan gas rumah tangga dan di Batam sebanyak 4.000 sambungan. PGN sendiri mempunyai Program PGN Sayang Ibu untuk memperluas pemanfaatan energi baik gas bumi bagi rumah tangga.

Pelayanan PGN yang maksimal, menghasilkan pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.


“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi

Sumber :


Servis Memuaskan Bagi Para Ibu Rumah Tangga Pengguna Gas Bumi



PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memberikan servis kepada para pelanggan gas bumi dengan mempermudah konsumen dalam melakukan pembayaran. Yaitu, pembayaran tagihan gas rumah tangga bisa dilakukan di minimarket seperti Indomaret. Selain di Indomaret, pembayaran tagihan gas bumi juga bisa dilakukan melalui bank. Baik itu internet banking Bank Mandiri dan BTN, di mesin ATM Bank Mandiri, BRI, BCA, BTN, maupun di teller bank.

"Sekarang ibu-ibu pelanggan PGN makin mudah dalam urusan membayar tagihan gas. Tinggal datang ke kasir Indomaret, sebutkan nomor identitas pelanggan, nama pelanggan dan besaran tagihan, mudah sekali," pungkas Irwan Andri Atmanto, Kamis (12/5/2016).

PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga, hingga saat ini. Selain itu, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik. Dengan dana PGN sendiri, PGN menargetkan menambah sambungan gas rumah tangga sebanyak 110.000 sambungan.

PGN juga mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengelola jaringan gas bumi ke 43.337 rumah tangga di 11 kabupaten/kota di Indonesia. Tahun ini PGN juga mendapatkan tugas dari pemerintah untuk membangun sambungan jaringan gas bumi untuk 49.000 rumah tangga, di Tarakan, Surabaya, dan Batam. Sehingga pada Tahun 2019 pelanggan rumah tangga PGN menjadi lebih dari 310.000 pelanggan.


“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


Sumber :
http://finance.detik.com/read/2016/05/12/115049/3208672/1034/bayar-tagihan-gas-pgn-sekarang-makin-mudah

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/05/12/184738526/PGN.Permudah.Pembayaran.untuk.Pelanggan.Rumah.Tangga

http://medan.tribunnews.com/2016/05/13/bayar-tagihan-gas-bisa-di-minimarket

Kamis, 19 Mei 2016

Mau Nongkrong Yang Kreatif? Ke Gedung PGN Aja :D



Gedung Gas Negara yang berada di Jalan Braga akan dikelola bersama dengan Pemkot Bandung. Gedung antik berarsitektur era penjajahan Belanda ini juga akan disulap menjadi tempat pameran kreativitas. Menarik bukan ?

Pemkot Bandung akan mempersiapkan bangunan tersebut agar bisa dipergunakan untuk aktivitas kreatif dalam waktu empat minggu ke depan. "Isinya nanti ada tempat pameran, tempat nongkrong, co-working. Jadi orang yang tidak punya tempat untuk kantor bisa di situ," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Jalan Supratman, Senin (16/5/2016).

PGN juga mempersilakan lahannya untuk digunakan menjadi Innovation Center. Diharapkan dengan hadirnya Innovation Center akan melahirkan inovator baru di Kota Bandung. Pemkot Bandung menyiapkan anggaran lebih dari Rp 7,5 miliar untuk pengadaan berbagai peralatan canggih di pusat inovasi tersebut.

Jelas ini ide yang sangat kreatif dan bermanfaat bagi semua kalangan. Wah, jadi gak sabar ingin nongkrong sambil berinovasi.


“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


Sumber :
http://news.detik.com/read/2016/05/16/173222/3211669/486/gedung-pgn-di-braga-akan-disulap-jadi-tempat-nongkrong-kreatif

http://www.rmol.co/read/2016/05/17/246889/Gedung-PGN-Bakal-Jadi-Tempat-Kongkow-Kreatif-

Kargo ketiga Kilang Tangguh Papua



Fasilitas unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) Lampung dikelola PGN LNG Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. FSRU di perairan Lampung akan menyerap kargo gas bumi cair (LNG) ketiga dari Kilang Tangguh Papua pada 26 Mei 2016.

Satu kargo LNG yang setara dengan 137.700 meter kubik itu akan menjadi yang ketiga dari total delapan kargo LNG yang dialokasikan dari Kilang Tangguh untuk FSRU Lampung pada 2016, kata Mugiono. Ia juga mengatakan LNG FSRU Lampung akan memperkuat pasokan gas bagi pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

Sebelum disalurkan, LNG tersebut melalui proses regasifikasi (mengubah dalam bentuk cair ke gas). Dari FSRU Lampung gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut menuju stasiun penerima di Labuan Maringgai yang terhubung dengan pipa South Sumatera West Java (SSWJ), sehingga gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian Barat dan Sumatera bagian Selatan.

Lebih dari 116.400 gas bumi telah disalurkan PGN untuk pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik.

Infrastruktur pipa gas yang dibangun dan dioperasikan PGN saat ini mencapai lebih dari 7.000 km atau setara 76 persen total pipa gas hilir di Indonesia.

“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi

Sumber :
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2295803/fsru-lampung-milik-pgn-terima-kargo-ketiga

Gas Bumi PGN Masuk Pesantren



Hemat pangkal kaya. Inilah pepatah yang pantas untuk PGN, gas bumi PGN memang sangat menguntungkan. Tidak perlu pikir panjang lagi, Pondok Pesantren ‎Terpadu Darul Muttaqin Surabaya bisa melakukan penghematan dalam penggunaan bahan bakar untuk memasak setelah menggunakan gas bumi yang dipasok oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Penghematan yang mampu didapat oleh pondok pesantren tersebut mencapai Rp 300 ribu per bulan. Luas biasa bukan ?

Sebelum menggunakan gas bumi, pondok Pesantren tersebut menggunakan gas tabung. Setiap bulan, gas tabung yang digunakan mencapai 10 tabung hingga 12 tabung, kata Kepala Bidang Saran dan Prasarana Pesantren Terpadu Darul Muttaqin Luthfi Zamroni.

Bukan hanya hemat, menggunakan gas bumi juga lebih memberi rasa nyaman, karena tidak ada kekhawatiran proses memasak terganggu jika bahan bakar habis, karena PGN memberi kepastian pasokan gas untuk pondok pesantren tersebut, selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam satu pekan.

Selain Pondok Pesantren ‎Terpadu Darul Muttaqin Surabaya, Pondok Pesantren Nurul Huda, Bendungan Tengah, Keraton, Pasuruan, Jawa Timur juga menggunakan gas bumi PGN untuk memasak. Selama ini, pondok pesantren ini menggunakan LPG untuk kebutuhan memasak 250 santri putri, bahkan menggunakan minyak tanah bila isi ulang LPG sulit didapat. Sedangkan untuk kebutuhan memasak 200 santri putra pesantren ini menggunakan kayu bakar.

"Kami sangat bahagia bisa menggunakan kompor pellet dari PGN, karena dengan kayu bakar dan minyak tanah biayanya cukup mahal dan asap yang proses pembakaran cukup berbahaya bagi kesehatan para santri. Sedangkan tabung LPG kadang sulit di dapat,"  kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Gus Nadhimuddin.

Kompor biomassa PGN ini menggunakan bahan bakar berupa pellet.  Apa itu pellet? pellet adalah limbah yang berasal dari pertanian seperti bonggol jagung, jerami padi, serbuk gergaji, kayu dan lainnya yang melalui proses pemadatan. Dengan 7 ons pellet bisa digunakan untuk memasak sekitar 1-2 jam. Pellet adalah bahan bakar yang merupakan salah satu contoh energi baru terbarukan.

Adapun kelebihan kompor pellet biomassa ini, yaitu tidak menghasilkan asap, sehingga aman bagi kesehatan, di Indonesia saat ini sudah ada 14 pabrikan yang memproduksi pellet biomassa, namun karena belum ada pasar di dalam negeri, hampir seluruh produksinya di ekspor ke Korea dan Jepang. Di kedua negara tersebut pellet ini juga digunakan rumah tangga untuk memasak, selain ada sebagian digunakan untuk pembangkit listrik.

“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


http://bisnis.liputan6.com/read/2469233/pesantren-ini-hemat-rp-300-ribu-per-bulan-sejak-pakai-gas-pgn