Kamis, 19 Mei 2016

Gas Bumi PGN Masuk Pesantren



Hemat pangkal kaya. Inilah pepatah yang pantas untuk PGN, gas bumi PGN memang sangat menguntungkan. Tidak perlu pikir panjang lagi, Pondok Pesantren ‎Terpadu Darul Muttaqin Surabaya bisa melakukan penghematan dalam penggunaan bahan bakar untuk memasak setelah menggunakan gas bumi yang dipasok oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Penghematan yang mampu didapat oleh pondok pesantren tersebut mencapai Rp 300 ribu per bulan. Luas biasa bukan ?

Sebelum menggunakan gas bumi, pondok Pesantren tersebut menggunakan gas tabung. Setiap bulan, gas tabung yang digunakan mencapai 10 tabung hingga 12 tabung, kata Kepala Bidang Saran dan Prasarana Pesantren Terpadu Darul Muttaqin Luthfi Zamroni.

Bukan hanya hemat, menggunakan gas bumi juga lebih memberi rasa nyaman, karena tidak ada kekhawatiran proses memasak terganggu jika bahan bakar habis, karena PGN memberi kepastian pasokan gas untuk pondok pesantren tersebut, selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam satu pekan.

Selain Pondok Pesantren ‎Terpadu Darul Muttaqin Surabaya, Pondok Pesantren Nurul Huda, Bendungan Tengah, Keraton, Pasuruan, Jawa Timur juga menggunakan gas bumi PGN untuk memasak. Selama ini, pondok pesantren ini menggunakan LPG untuk kebutuhan memasak 250 santri putri, bahkan menggunakan minyak tanah bila isi ulang LPG sulit didapat. Sedangkan untuk kebutuhan memasak 200 santri putra pesantren ini menggunakan kayu bakar.

"Kami sangat bahagia bisa menggunakan kompor pellet dari PGN, karena dengan kayu bakar dan minyak tanah biayanya cukup mahal dan asap yang proses pembakaran cukup berbahaya bagi kesehatan para santri. Sedangkan tabung LPG kadang sulit di dapat,"  kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, Gus Nadhimuddin.

Kompor biomassa PGN ini menggunakan bahan bakar berupa pellet.  Apa itu pellet? pellet adalah limbah yang berasal dari pertanian seperti bonggol jagung, jerami padi, serbuk gergaji, kayu dan lainnya yang melalui proses pemadatan. Dengan 7 ons pellet bisa digunakan untuk memasak sekitar 1-2 jam. Pellet adalah bahan bakar yang merupakan salah satu contoh energi baru terbarukan.

Adapun kelebihan kompor pellet biomassa ini, yaitu tidak menghasilkan asap, sehingga aman bagi kesehatan, di Indonesia saat ini sudah ada 14 pabrikan yang memproduksi pellet biomassa, namun karena belum ada pasar di dalam negeri, hampir seluruh produksinya di ekspor ke Korea dan Jepang. Di kedua negara tersebut pellet ini juga digunakan rumah tangga untuk memasak, selain ada sebagian digunakan untuk pembangkit listrik.

“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


http://bisnis.liputan6.com/read/2469233/pesantren-ini-hemat-rp-300-ribu-per-bulan-sejak-pakai-gas-pgn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar