Bank Mandiri dengan anak perusahaannya Mandiri Capital Indonesia mengukuhkan diri sebagai penanam modal terbesar pada pendanaan investasi startup (usaha perintis) fintech Amartha. Salah satu Bank terkemuka di Indonesia ini berada diatas Lynx Asia Partners yang juga ikut serta dalam pendanaan tersebut. Selain itu ada pula Beenext dan Midplaza Holding yang sebelumnya telah bergabung sebagai investor untuk Amartha.
Tentunya Bank Mandiri memiliki alasan yang
kuat untuk memberikan modal besar bagi Amartha. Mandiri Capital Indonesia
merupakan perusahaan yang berfokus pada dukungan kepada pengusaha perintis. Untuk
penanaman modal ini, Bank Mandiri berpegang pada visinya untuk meningkatkan
inklusi keuangan ke seluruh tanah air. Model bisnis yang dilakukan oleh Amartha
dengan fokus pada peer-to-peer lending
untuk masyarakat unbanked (tidak
memiliki hubungan dengan bank) dan juga luasnya jaringan yang dimiliki Amartha
bisa mendukung visi tersebut.
Selain itu, Amartha juga merupakan
perusahaan dalam negeri yang memiliki leadership
tim tangguh dan pengalaman dalam pembiayaan mikro yang sudah lebih dari tujuh
tahun dengan lebih dari Rp. 68 miliar dana telah disalurkan pada pengusaha
mikro, terutama pengusaha mikro perempuan. Yang
lebih membanggakan lagi, selama tujuh tahun berturut-turut, Amartha
telah mencatatkan rekor 0% gagal bayar. Tidak mengherankan jika Amartha dilihat
sebagai perusahaan yang penting bagi perekonomian Indonesia.
Mandiri Capital juga melihat perkembangan dunia online yang telah menyentuh industri pinjaman. Hal ini membuat teknologi keuangan, khususnya peer-to-peer lending akan menjadi industri yang diunggulkan di masa depan. Oleh karena itulah, prioritas yang akan dilakukan oleh Mandiri Capital Indonesia saat ini adalah pada startup yang bergerak di teknologi keuangan dalam memberikan injeksi.
Mandiri Capital Indonesia mengharapkan bertumbuhnya pengusaha perintis Indonesia dengan lebih pesat sehingga kreativitas generasi muda untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang lain daripada yang lain bisa terangsang, baik itu produk fisik maupun jasa. Dalam bidang fintech, pertumbuhan pengusaha perintis Indonesia saat ini sudah berada di posisi kedua terbesar di ASEAN. Pertumbuhan pengusaha perintis yang lebih pesat tentunya akan membuat posisi Indonesia lebih baik lagi.
“Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs http://www.jadimandiri.org"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar