Senin, 03 Oktober 2016

Kemenkominfo Alokasikan Rp 300 Juta untuk Festival Destika



Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Destika merupakan ajang kolaborasi yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Tahun ini penyelenggaraannya di Danau Sentani, Kalkote, Jayapura, Papua. Kemenkominfo sendiri mengalokasikan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk mengadakan acara tersebut. Dana itu untuk mobilisasi pemateri seminar dan workshop, serta konsumsi kegiatan. Tak cuma dari pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Jayapura juga menggelontorkan dana dalam jumlah yang tak diungkap. Menurut Kepala Seksi Penerapan Teknologi dan Infrastruktur Dirjen Aptika Kemenkominfo, Aris Kurniawan, anggaran sengaja dibagi dua.
Fatimah Kartini Bohang/KOMPAS.com Kepala Seksi Penerapan Teknologi dan Infrastruktur Dirjen Aptika Kemenkominfo, Aris Kurniawan, Selasa (27/9/2016) di Danau Sentani, Kalkote, Jayapura, Papua. "Kami ingin Pemda punya rasa memiliki atas acara ini," kata Aris kepada KompasTekno, Selasa (27/9/2016). Selain dana pemerintah, ada juga beberapa sponsor yang dilibatkan. Tak melulu dalam bentuk duit, tapi juga penyediaan operasional, semisal penyediaan titik WiFi di lokasi penyelenggaraan.
Dana yang dianggarkan ini diharapkan tak semata-mata habis untuk sebuah ajang seremonial. Festival Destika diproyeksikan menjadi stimulus bagi Kepala Daerah untuk meningkatkan penerapan teknologi dalam membangun daerah dari berbagai sektor (kesehatan, pendidikan, birokrasi, ekonomi, dll). Ini merupakan kali keempat Festival Destika digelar. Kali ini venue acara di Danau Sentani, Jayapura, Papua, mulai Rabu (28/9/2016) hingga Jumat (30/9/2016). Sebelumnya, acara ini pernah dibuat di Melung, Majalengka, dan Belitung Timur. Terbukti berdampak positif Aris mengklaim Festival Destika yang sudah-sudah terbukti berdampak besar bagi pembangunan desa. Di Melung yang terletak di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah, kini sudah dibenamkan jaringan WiFi di seluruh desa.
"Lewat situs desa, masyarakat Melung bisa jual produk lokal. Yang paling banyak dari pelestarian tanaman organik"' ia menjelaskan. Kesuksesan serupa juga terjadi di Majalengka dan Belitung Timur. Majalengka disebut sebagai daerah yang paling aktif untuk pembelajaran TIK. Sementara Belitung Timur dikatakan sudah punya sistem penghitungan kependudukan real-time sehingga distribusi raskin semakin tepat sasaran. Aris bercerita bahwa Festival Destika awalnya tak punya anggaran, melainkan cuma inisiatif masyarakat daerah untuk saling berbagi ilmu. Lalu antusiasmenya ternyata besar dan dampaknya positif, makanya dibikin rutin tiap tahun.
Tak kurang dari 1.000 peserta dari perwakilan desa dari seluruh Indonesia, Kemenkominfo, developer, startup, dan Pemda bakal berkumpul untuk saling berbagi ilmu soal pemanfaatan teknologi.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar