Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Destika merupakan ajang kolaborasi yang
diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Tahun ini
penyelenggaraannya di Danau Sentani, Kalkote, Jayapura, Papua. Kemenkominfo
sendiri mengalokasikan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk mengadakan acara
tersebut. Dana itu untuk mobilisasi pemateri seminar dan workshop, serta
konsumsi kegiatan. Tak cuma dari pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Jayapura
juga menggelontorkan dana dalam jumlah yang tak diungkap. Menurut Kepala Seksi
Penerapan Teknologi dan Infrastruktur Dirjen Aptika Kemenkominfo, Aris
Kurniawan, anggaran sengaja dibagi dua.
Fatimah Kartini Bohang/KOMPAS.com Kepala Seksi Penerapan
Teknologi dan Infrastruktur Dirjen Aptika Kemenkominfo, Aris Kurniawan, Selasa
(27/9/2016) di Danau Sentani, Kalkote, Jayapura, Papua. "Kami ingin Pemda
punya rasa memiliki atas acara ini," kata Aris kepada KompasTekno,
Selasa (27/9/2016). Selain dana pemerintah, ada juga beberapa sponsor yang
dilibatkan. Tak melulu dalam bentuk duit, tapi juga penyediaan operasional,
semisal penyediaan titik WiFi di lokasi penyelenggaraan.
Dana yang dianggarkan ini diharapkan tak semata-mata habis
untuk sebuah ajang seremonial. Festival Destika diproyeksikan menjadi stimulus
bagi Kepala Daerah untuk meningkatkan penerapan teknologi dalam membangun
daerah dari berbagai sektor (kesehatan, pendidikan, birokrasi, ekonomi, dll). Ini
merupakan kali keempat Festival Destika digelar. Kali ini venue acara di
Danau Sentani, Jayapura, Papua, mulai Rabu (28/9/2016) hingga Jumat
(30/9/2016). Sebelumnya, acara ini pernah dibuat di Melung, Majalengka, dan
Belitung Timur. Terbukti berdampak
positif Aris mengklaim Festival Destika yang sudah-sudah terbukti
berdampak besar bagi pembangunan desa. Di Melung yang terletak di lereng Gunung
Slamet, Jawa Tengah, kini sudah dibenamkan jaringan WiFi di seluruh desa.
"Lewat situs desa, masyarakat Melung bisa jual produk
lokal. Yang paling banyak dari pelestarian tanaman organik"' ia
menjelaskan. Kesuksesan serupa juga terjadi di Majalengka dan Belitung Timur.
Majalengka disebut sebagai daerah yang paling aktif untuk pembelajaran TIK.
Sementara Belitung Timur dikatakan sudah punya sistem penghitungan kependudukan
real-time sehingga distribusi raskin semakin tepat sasaran. Aris bercerita
bahwa Festival Destika awalnya tak punya anggaran, melainkan cuma inisiatif
masyarakat daerah untuk saling berbagi ilmu. Lalu antusiasmenya ternyata besar
dan dampaknya positif, makanya dibikin rutin tiap tahun.
Tak kurang dari 1.000 peserta dari perwakilan desa dari
seluruh Indonesia, Kemenkominfo, developer, startup, dan Pemda
bakal berkumpul untuk saling berbagi ilmu soal pemanfaatan teknologi.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar