Senin, 03 Oktober 2016

Kemenhub Akan Tambah Pembangunan Sekolah Penerbang di Daerah



Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menambah program pendidikan dengan membangun 3 sekolah penerbangan baru, satu diantaranya adalah Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan dengan Program Pendidikan Penerbang. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM Perhubungan) Kemenhub Bobby R Mamahit menjelaskan, pembangunan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM penerbang nasional yang hingga kini jumlahnya masih belum mencapai angka ideal. Selain itu, menurut Bobby, dibukanya program pendidikan penerbang di ATKP Medan tersebut supaya pendidikan penerbang bisa merata di daerah. “Jadi pendidikan penerbang di bawah naungan Kemenhub agar bisa merata di berbagai daerah, tidak terpaku di STPI Curug,” ujanya di Jakarta, Jumat (14/10).
Dikembangkannya program pendidikan di ATKP Medan kata Bobby, karena di ATKP Medan sudah memiliki fasilitas yang lengkap, hanya tinggal menambah kurikulum penerbangan. Namun seiring tidak digunakannya Polonia sebagai bandara komersial maka sekolah akan dikelola mandiri oleh badan layanan umum (BLU). "Kami tengah berkoordinasi dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dan juga PT Angkasa Pura II agar Polonia bisa jadi basis sekolah penerbangan di wilayah barat. Saat ini basis sekolah penerbangan di Indonesia baru di Curug, Tangerang," kata Bobby. Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain mendirikan sekolah penerbangan di Medan, BPSDM Kemenhub juga akan mendirikan sekolah penerbangan di Papua dan Sumenep, Jawa Timur. Untuk di Medan dan Papua sudah tahap detil engineering design (DED), sedangkan di Sumenep masih tahap studi.
"Yang paling memungkinkan untuk direalisasikan dalam waktu dekat adalah Medan, karena bandaranya memadai dan sudah ada Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP). Kalau tidak ada halangan, rencananya bisa direalisasikan 2012 mendatang, dengan perkirakan biaya pembangunan untuk satu sekolah penerbangan berkisar Rp100 miliar, sehingga ketiganya mencapai Rp 300 miliar,” tambahnya. Program pendidikan penerbang di ATKP Medan tersebut akan mampu mendidik sekitar 30 siswa per tahun. 
Diharapkan dengan penambahan ini dapat membantu meningkatkan produksi pilot dimana industri penerbangan nasional saat ini masih kekurangan 480 pilot per tahun.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar