Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) akan menambah program pendidikan dengan membangun 3 sekolah penerbangan baru, satu diantaranya
adalah Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan dengan Program
Pendidikan Penerbang. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
(BPSDM Perhubungan) Kemenhub Bobby R Mamahit menjelaskan, pembangunan tersebut
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM penerbang nasional yang hingga kini
jumlahnya masih belum mencapai angka ideal. Selain itu, menurut Bobby,
dibukanya program pendidikan penerbang di ATKP Medan tersebut supaya pendidikan
penerbang bisa merata di daerah. “Jadi pendidikan penerbang di bawah naungan
Kemenhub agar bisa merata di berbagai daerah, tidak terpaku di STPI Curug,”
ujanya di Jakarta, Jumat (14/10).
Dikembangkannya
program pendidikan di ATKP Medan kata Bobby, karena di ATKP Medan sudah
memiliki fasilitas yang lengkap, hanya tinggal menambah kurikulum penerbangan.
Namun seiring tidak digunakannya Polonia sebagai bandara komersial maka sekolah
akan dikelola mandiri oleh badan layanan umum (BLU). "Kami tengah
berkoordinasi dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dan juga PT Angkasa Pura
II agar Polonia bisa jadi basis sekolah penerbangan di wilayah barat. Saat ini
basis sekolah penerbangan di Indonesia baru di Curug, Tangerang," kata
Bobby. Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain mendirikan sekolah penerbangan di
Medan, BPSDM Kemenhub juga akan mendirikan sekolah penerbangan di Papua dan
Sumenep, Jawa Timur. Untuk di Medan dan Papua sudah tahap detil engineering
design (DED), sedangkan di Sumenep masih tahap studi.
"Yang
paling memungkinkan untuk direalisasikan dalam waktu dekat adalah Medan, karena
bandaranya memadai dan sudah ada Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP).
Kalau tidak ada halangan, rencananya bisa direalisasikan 2012 mendatang, dengan
perkirakan biaya pembangunan untuk satu sekolah penerbangan berkisar Rp100
miliar, sehingga ketiganya mencapai Rp 300 miliar,” tambahnya. Program
pendidikan penerbang di ATKP Medan tersebut akan mampu mendidik sekitar 30
siswa per tahun.
Diharapkan dengan penambahan ini dapat membantu meningkatkan
produksi pilot dimana industri penerbangan nasional saat ini masih kekurangan
480 pilot per tahun.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar